Selasa, 03 Desember 2013

INFILTRASI

INFILTRASI

       I.            TUJUAN
Agar mahasiswa dapat menghitung kapasitas infiltrasi

    II.            DASAR TEORI
Infiltrasi adalah proses masuknya air hujan dari permukaan tanah ke dalam lapisan permukaan tanah dan turun menuju permukaan air tanah. Infiltrasi dari segi hidrologi sangat penting, karena hal tersebut menandai peralihan dari air permukaan yang bergerak cepat menuju air dalam tanah yang bergerak lambat.
Laju infiltrasi adalah banyaknya air persatuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah. Laju infiltrasi terbesar pada saat permulaan hujan dan menurun hingga mencapai angka minimum yang konstan. Laju infiltrasi dipengaruhi oleh variasi intensitas hujan.
Kapasitas infiltrasi adalah nilai maksimum dimana air bisa memasuki tanah pada suatu titik tertentu pada seperangkat kondisi tertentu. Kapasitas infiltrasi akhir diperoleh saat seluruh bagian profil telah jenuh dengan airpada waktu tertentu. Kapasitas infiltrasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah, perakaran tanaman,suhu, dll.
 III.            ALAT DAN BAHAN
1.      Double ring infiltrometer
2.      Stop Watch
3.      Plastik
4.      Ember air
5.      Kertas millimeter

 IV.            CARA KERJA
Pengukuran kapasitas infiltrasi dilakukan dengan alat double ring infiltrometer yang terbuat dari baja dengan diameter ring tengah 16,5 cm serta tinggi 25 cm dan ring luar diameter 27,5 cm dengan tinggi 15 cm.
Cara meggunakan double ring infiltrometer   :
1.      Double ring infiltrometer dimasukkan ke dalam tanah sampai sedalam separuh dari tinggi alat dengan kedudukan diusahakan tegak lurus jangan sampai rusak atau pecha-pecah.
2.      Untuk menghindari kerusakan struktur tanah dalam silinder, maka sebelum dituangkan air terlebih dahulu tanah ditutup plastic baru kemudian air dituangkan di atas plastic tersebut.
3.      Sebelum penuangan air pada silinder tengah, silinder luar diisi air supaya perembesan kearah luar bisa dikurangi, ring tengah harus selalu terisi air selama proses pengamatan.
4.      Setelah air diisikan ke dalam ring tengah, dengan cepat plastic ditarik dan ditambah air sampai ketinggian tertentu lalu dibaca skala penurunan air tiap 5 menit sampai penurunan air dalam silinder mencapai konstan.
5.      Kekurangan air selalu ditambah dan selalu dijaga agar ring tidak dalam keadaan kosong serta dibaca batas penambahannya sampai penurunannya kostan. Penurunan konstan ini bisa mencapai waktu lebih dari 120 menit untuk setiap kali pengukuran plot.
  1. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1.      BAWAH TEGAKAN
NO
WAKTU (')
PENURUNAN AIR(mm)
1
5
60
2
5
47
3
5
35
4
5
30
5
5
30
6
5
28
7
5
28
8
5
28




Sumber Data   : Grafik I
Fo didapat dari perpanjangan kurva laju infiltrasi.
t(jam)
0
0,083
0,167
0,25
0,333
0,417
0,5
0,583
0,667
f(cm/jam)
90
72
56,4
42
36
36
33,6
33,6
33,6
f-fc
56,4
38,4
22,8
8,4
2,4
2,4
0
0
0
Log(f-fc)
1,751
1,584
1,358
0,924
0,380
0,380




Contoh Perhitungan:
1.      t     = 0,083
=  5/60 = 0,083 jam
f(cm/jam)   = (60/5)x6 = 72
f-fc            = 72- 33,6 = 38,4
log (f-fc)    = log (38,4)
                  = 1,584
2.      t= 0,167 à 10/60 = 0,167jam
f(cm/jam)= (60/5)x4,7 = 56,4
f-fc = 56,4- 33,6 = 22,8
log (f-fc) = log (22,8)
                  = 1,358
3.      t= 0,25 à 15/60 = 0,25jam
f(cm/jam)= (60/5)x3,5 = 42
f-fc = 42- 33,6 = 8,4
log (f-fc) = log (8,4)
                  = 0,924
Sumber data    : Grafik II
Slope               : m       = - a : b           
                                    = - 0,55 : 1,751
                                    = - 1/3,184
Persamaan       :
1. m     = - 1/3,184
2. m     = - 1/ k log e
Jadi      k log e             = 3,184
            k 0,4343          = 3,184
            k                      = 7,33
maka persamaan ICC ( Infiltration Capacity Curve)
f           = fc + (fo-fc)e-kt
            = 33,6 + (90-33,6)e-7,33t
            = 33,6 + (56,4) e-7,33t
Tebal air yang terinfiltrasi (F)
= t1t2 (33,6 + (56,4) e-7,33t)dt







B. JALAN SETAPAK
NO
WAKTU (')
PENURUNAN AIR(mm)
1
5
55
2
5
4
3
5
27
4
5
28
5
5
25
6
5
12
7
5
12
8
5
21
9
5
19
10
5
19
11
5
19

Sumber Data   : Grafik III
fo didapat dari perpanjangan kurva laju infiltrasi.
t(jam)
0
0,083
0,167
0,25
0,333
0,417
0,5
0,583
0,667
0,75
0,833
0,917
f(cm/jam)
100
66
48
32,4
33,6
30
14,4
14,4
25,2
22,8
22,8
22,8
f-fc
77,2
43,2
25,2
9,6
10,8
7,2
-8,4
-8,4
2,4
0
0
0
Log(f-fc)
1,888
1,635
1,401
0,982
1,033
0,857


0,380




Sumber data    : Grafik II
Slope               : m       = - a : b           
                                    = - 0,65 : 1,888
                                    = - 1/ 2,905
Persamaan       :
1. m     = - 1/ 2,905
2. m     = - 1/ k log e
Jadi      k log e             = 2,905
            k 0,4343          = 2,905
            k                      = 6,69
maka persamaan ICC ( Infiltration Capacity Curve)
f           = fc + (fo-fc)e-kt
            = 22,8 + (100-22,8)e-6,69t
            = 22,8 + (77,2) e-6,69t
Tebal air yang terinfiltrasi (F)
= t1t2 (22,8 + (77,2) e-6,69t)dt















C. RERUMPUTAN
NO
WAKTU (')
PENURUNAN AIR(mm)
1
5
12
2
5
9
3
5
8
4
5
8
5
5
7
6
5
7
7
5
7

Sumber Data   : Grafik III
fo didapat dari perpanjangan kurva laju infiltrasi.
t(jam)
0
0,083
0,167
0,25
0,333
0,417
0,5
0,583
f(cm/jam)
15
14,4
10,8
9,6
9,6
8,4
8,4
8,4
f-fc
6,6
6
2,4
1,2
1,2
0
0
0
Log(f-fc)
0,820
0,778
0,380
0,079
0,079




Slope               : m       = - a : b           
                                    = - 0,333 : 0,7
                                    = -1/ 2,102
Persamaan       :
1. m     = - 1/ 2,102
2. m     = - 1/ k log e
Jadi      k log e             = 2,102
            k 0,4343          = 2,102
            k                      = 4,840


maka persamaan ICC ( Infiltration Capacity Curve)
f           = fc + (fo-fc)e-kt
            = 8,4 + (15-8,4)e-4,840t
            = 8,4 + (6,6)e-4,840t
Tebal air yang terinfiltrasi (F)
= t1t2 (8,4 + (6,6)e-4,840t)

PEMBAHASAN
Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan ke dalam tanah. Perkolasi adalah gerakan aliran air di dalam tanah (dari zone of aeration ke zone of saturation). Infiltrasi berpengaruh terhadap saat mulai terjadinya aliran permukaan dan juga berpengaruh terhadap laju aliran permukaan (run off).
Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas bahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya merupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan daya infiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Laju infiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.
Infiltrasi mempunyai arti penting terhadap :
a.Proses Limpasan
Daya infiltrasi menentukan besarnya air hujan yang dapat diserap ke dalam tanah. Sekali air hujan tersebut masuk ke dalam tanah ia akan diuapkan kembali atau mengalir sebagai air tanah. Aliran air tanah sangat lambat. Makin besar daya infiltrasi, maka perbedaan antara intensitas curah dengan daya infiltrasi menjadi makin kecil. Akibatnya limpasan permukaannya makin kecil sehingga debit puncaknya juga akan lebih kecil.
b. Pengisian Lengas Tanah (Soil Moisture) dan Air Tanah
Pengisian lengas tanah dan air tanah adalah penting untuk tujuan pertanian. Akar tanaman menembus daerah tidak jenuh dan menyerap air yang diperlukan untuk evapotranspirasi dari daerah tak jenuh tadi. Pengisian kembali lengas tanah sama dengan selisih antar infiltrasi dan perkolasi (jika ada). Pada permukaan air tanah yang dangkal dalam lapisan tanah yang berbutir tidak begitu kasar, pengisian kembali lengas tanah ini dapat pula diperoleh dari kenaikan kapiler air tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi antara lain :
a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah (surface detention) dan tebal lapisan jenuh
b.Kadar air dalam tanah
c. Pemampatan oleh curah hujan
d. Tumbuh-tumbuhan
e. Karakteristik hujan
f Kondisi-kondisi permukaan tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi antara lain :
a. Jenis permukaan tanah 
bCara pengolahan lahan
c.Kepadatan tanah 
d. Sifat dan jenis tanaman.

Apabila faktor-faktor di atas dipisahkan maka akan terbagi menjadi 2 faktor pengaruh utama yaitu :
1.                  Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat kesempatan untuk berinfiltrasi.
2.                  Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah.
Infiltrasi dapat diukur dengan beberapa cara :
1.                  Infiltrometer
-                      Flooding tipe (double ring infiltrometer)
-                      Rainfall simulator
2.                  Analisis Hidrograp
Pada praktikum kali ini digunakan alat double ring infiltrometer dan dilakukan pada tiga lokasi, yaitu bawah tegakan, jalan setapak, dan rerumputan.
Infiltrometer merupakan suatu tabung baja silindris pendek, berdiameter besar (atau suatau batas kedap air lainnya) yang mengitari suatu daerah dalam tanah (Seyhan, 1990). Ring infiltrometer utamanya digunakan untuk menetapkan infiltrasi kumulatif, laju infiltrasi, sorptivitas dan kapasitas infiltrasi. Ada dua bentuk ring infiltrometer, yaitu single ring infiltrometer dan double atauconcentric-ring infiltrometer.  Single ring infiltrometer umunya berukuran diameter 10-50 cm dan panjang atau tinggi 10-20 cm. Ukuran double ring infiltrometer adalah ring pegukur/ring dalam umunya berdiameter 10-20 cm, sedangkan ring bagian luar (ring penyangga/buffer ring) berdiameter 50 cm (Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006). Untuk tujuan tertentu sering digunakan ukuran ring yang lebih besar atau lebih kecil. Namun demikian, pengguaan ring yang terlalu kecil juga menyebabkan semakin tingginya tingkat kesalahan (error) pengukuran (Tricker, 1978 dalam Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006).
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara single ring infiltrometer dan double, pengukuran dengansingle ring infiltrometer dapat menggunakan lingkaran tengah double ring infitrometer. Hanya saja yang membedakan kedua alat tersebut adalah pendekatanya dimana untuk double ring infiltrometer, ring bagian luar bertujuan untuk mengurangi pengaruh batas dari tanah agar air tidak dapat menyebar secara lateral dibawah permukaan tanah.
penggunaan double ring infiltrometer, lingkaran luar digunakan untuk mencegah peresapan keluar dari air dalam lingkaran tengah setelah meresap ke dalam tanah. Ditujukan untuk mengurangi pengaruh rembesan lateral. Oleh karena adanya rembesan lateral, sering menyebabkan hasil pengukuran dari alat ini menjadi tidak mudah untuk diekstrapolasikan ke dalam skala lapangan.
Model infiltrasi yang akan dipergunakan adalah metode Horton:                   
f = fc + (f0 – fc).e-kt
Keterangan :
      f           = laju infiltrasi (cm/menit)
      f0         = laju infiltrasi awal (cm/menit)
      fc         = laju infiltrasi konstant (cm/menit)
k          = konstanta
t           = waktu (menit)
            Dari hasil perhitungan, diperoleh hasil f sebesar         :
1.                  bawah tegakan,
2.                  Jalan setapak,
3.                  Rerumputan,
Pada  menunjukkan hasil terbesar yang mengindikasikan
Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah :
1.                  Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh.
2.                  Kelembaban tanah
3.                  Pemampatan tanah oleh curah hujan
4.                  Penyumbatan oleh bahan yang halus (bahan endapan)
5.                  Pemampatan oleh orang dan hewan
6.                  Struktur tanah
7.                  Tumbuh-tumbuhan
8.                  Udara yang terdapat dalam tanah
9.                  Topografi
10.              Intensitas hujan
11.              Kekasaran permukaan
12.              Mutu air
13.              Suhu udara
14.              Adanya kerak di permukaan.

1 komentar:

 

Little Forester Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template