Kamis, 05 Maret 2015

#2 Komponen Utama Penginderaan Jauh

#2 Komponen Utama Penginderaan Jauh

Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang sudah disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh terdiri atas 3 komponen utama yaitu 1) obyek yang diindera, 2) sensor untuk merekam obyek, dan 3) gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi. Interaksi dari ketika komponen ini menghasilkan data penginderaan jauh yang selanjutnya melalui proses interpretasi dapat diketahui jenis obyek area ataupun fenomena yang ada. Sementara itu, menurut Suryantoro (2013), komponen-komponen dalam konsep dasar penginderaan jauh meliputi 1) Sumber tenaga, 2) Interaksi tenaga dengan atsmofer, 3) Interaksi tenaga dengan kenampakan muka bumi, 4) Perolehan dan intepretasi data, serta 5) Sistem penginderaan jauh ideal.
1.             Sumber Tenaga
Sumber tenaga alamiah maupun sumber tenaga buatan pada sistem penginderaan jauh sangat penting keberadaannya. Tenaga tersebut mengenai objek di permukaan bumi yang kemudian dipantulkan ke sensor dan tenaga tersebut dapat juga berupa tenaga dari objek yang dipancarkan ke sensor seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Sistem Penginderaan Jauh
Jumlah tenaga yang dapat mencapai permukaan bumi dapat disajikan dalam formula sebagai berikut:
E     = f(w,l,c), dengan keterangan
E     = Tenaga yang mencapai permukaan bumi
w    = Waktu
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.
l      = Lokasi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.       
c      = Cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Jumlah tenaga yag diterima oleh sensor tergantung jumlah tenaga asal dan tergantung pula pada karakteristik objeknya.
2.             Interaksi tenaga dengan atsmofer
Interaksi tenaga dari objek ke sensor senantiasa melewati media atsmofer sehingga di dalam atsmofer sering terjadi interaksi-interaksi, yaitu hamburan dan serapan. Hamburan merupakan salah satu penyebab utama adanya kabut tipis pada citra, sedangkan serapan atsmofer dapat menyebabkan hilangnya tenaga efektif ke pembentuk atsmofer.

Gambar 2. Interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan atsmofer


3.             Interaksi tenaga dengan kenampakan muka bumi
Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
4.             Perolehan dan intepretasi data
Dalam penginderaan jauh, istilah foto diperuntukkna secara eksklusif bagi citra yang dideteksi dan direkam pada film. Istilah umum citra digunakan untuk tiap peragaan piktorial tiap gambar.
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis, yaitu data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. Kedua adalah data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

5.             Sistem penginderaan jauh ideal
Komponen sistem penginderaan jauh meliputi:
a.       Suatu sumber tenaga seragam
Sumber tenaga ini akan menyajikan tenaga pada seluruh panjang gelombang dengan suatu keluaran tetap, diketahui, kualitas tinggi, serta tidak bergantung pada waktu dan tempat.
b.      Atsmofer yang tidak mengganggu
Atsmofer yang tidak mengubah tenaga dari sumbernya dengan cara apapun, baik tenaga dalam perjalanan ke muka bumi maupun yang datang dari muka bumi.
c.       Serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dan benda di muka bumi
Interaksi ini akan membangkitkan pantulan dan atau pancaran sinyal yang berubah-ubah dan unik terhadap setiap jenis dan macam kenampakan di muka bumi yang menjadi perhatian kita.
d.      Sensor sempurna
Alat ini merupakan sebuah sensor yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap seluruh panjang gelombang, menghasilkan data spasial rinci dengan kecerahan absolut dari suatu daerah kajian sebagai fungsi panjang gelombang pada seluruh spektrumnya.
e.       Berbagai pengguna data

Pemakaian data yang sama akan menjadi berbagai bentuk informasi yang berbeda bagi penguna dengan latar belakang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Little Forester Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template