PENDALAMAN MATERI 1
- Apakah yang dimaksud dengan:
•
fisiografi
•
fisiografi
lingkungan,
•
geomorfologi
- Mengapa fisiografi/geomorfologi
dapat digunakan sebagai dasar kajian masalah lingkungan.
- Sebutkan 3 konsep dasar
geomorfologi yang digunakan untuk menganalisis aspek kebencanaan suatu
daerah.
Jelaskan arti penting 4 aspek utama
geomorfologi bagi studi ilmu lingkungan.
- Pengertian:
a.
Fisiografi
•
Fisiografi adalah deskripsi bentuklahan atau
medan yang mencakup aspek fisik (abiotik)
dari lahan (Zuidam 1979)
•
Fisiografi adalah studi mengenai daratan (geomorfologi),
atmosfer (meteorologi-klimatologi) dan laut (oseanografi) (Lobeck, 1939)
•
Fisiografi adalah deskripsi kenampakan atau gejala alami dan
hubungan timbalbaliknya (Monkhouse, 1972)
•
Fisiografi adalah uraian atau deskripsi tentang genesis dan
evolusi bentuklahan (AGI ,1962)
•
Geomorfologi ialah
satu bidang kajian sains bumi yang mengkaji interaksi antara proses, faktor dan
bentuk di permukaan bumi secara sainstifik (Hjulstrom 1935)
b.
Fisiografi Lingkungan adalah aspek fisik diri
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
c.
Geomorfologi
•
Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang
menguraikan bentuklahan dan proses pembentukannya dan penyelidikan hubungan
bentuklahan dan proses tersebut dalam tatanan keruangannya (Zuidam, 1979).
•
Geomorfologi
adalah studi tentang bentuklahan (Lobeck, 1983)
•
Geomorfologi
adalah ilmu tentang bentuklahan (Thornbury, 1954)
•
Geomorfologi
adalah ilmu pengetahuan tentang bentuklahan pada permukaan bumi, baik diatas
maupun bawah permukaan air laut, dan menekankan pada asal mula terbentuknya
(Genesa) serta perkembangan yang akan datang, dan hubungan dengan lingkungannya
(Verstappen, 1983)
•
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari
bentuk-bentuk muka bumi yang terjadi karena kekuatan-kekuatan yang bekerja
diatas dan didalam bumi ( Katili John, 1959)
•
Geomorfologi merupakan ilmu yang mengkaji
tentang bentuklahan, khususnya mengenai sifat, asal pembentukan, proses-proses
perkembangan, dan komposisi materialnya ( Cook dan Doornkamp, 1978)
2.
Fisiografi/geomorfologi
dapat digunakan sebagai dasar kajian masalah lingkungan karena
geomorfologi dapat digunakan untuk melihat kejadian yang terjadi masa lampau
dan untuk memprediksi kejadian yang akan terjadi dalam masa depan. Dengan
memprediksi apa yang dapat terjadi di suatu tempat, manusia bisa menanggulangi
terjadinya bencana dengan pengetahuan berbasis geomorfologi dan biologi
lingkungan. Selain itu, fisiografi/geomorfologi juga memiliki potensi terapan
dalam upaya pengelolaan lingkungan. Sebagai contoh dengan mengetahui
karakteristik bentuklahan (hasil kajian fisiografi/geomorfologi), dapat diketahui
potensi bencana suatu daerah seperti bahaya banjir, longsorlahan, dan
kekeringan sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan. Hal tersebut terbukti
dengan dibutuhkannya data-data geomoforfologi dalam dokumen AMDAL, UKL UPL, dan
Studi Evaluasi Lingkungan.
- Tiga
konsep dasar geomorfologi yang digunakan untuk menganalisis aspek kebencanaan suatu daerah
yaitu,
a.
Konsep ketiga: Relief permukaan bumi yang luas
karena proses geomorfologi berlangsung pada tingkat yang berbeda. Konsep ini menjelaskan bahwa bencana alam
yang terjadi dapat dianalisis melalui tingkat permukaan bumi, misalnya analisis
bencana pada dataran rendah seperti banjir, analisis pada dataran tinggi
seperti longsor
b.
Konsep keempat: Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas yang nyata pada bentuklahan,dan Setiap proses geomorfologi mengembangkan bentuklahan
sehingga memiliki Karakteristik tertentu Bentukan-bentukan permukaan bumi mencirikan kondisi permukaan
bumi baik secara proses pembentukannya dari dalam dan proses yang membentuk
dari luar. Proses yang membentuk dari luar tidak lepas dari tenaga yang
memberinya, yaitu dalam hal ini adalah air. Bentukan-bentukan permukaan
tersebut dapat digunakan untuk identifikasi kejadian yang telah lama dan sering
terjadi. Misalnya dalam bentuklahan tanggul alam merupakan akumulasi
pengendapan dengan kondisi topografi yang lebih tinggi dari pada permukaan
sekitarnya dari proses fluvial atau sungai yang dahulu pernah mengalami banjir
dengan frekuensi yang relatif tinggi. Dengan mengetahui kejadian masa lampau
kita dapat memprediksi kejadian di masa depan seperti bencana yang akan
terjadi.
c.
Konsep kelima: Keragaman erosional agent seperti air dan
angin dapat membentuk urutan bentuklahan dengan tingkat kerawanan bencana yang
berbeda pada suatu daerah. Misalnya analisa yang terjadi pada suatu daerah
dapat dilakukan melalui bentukan landform oleh erosional agent seperti air yang
dapat berupa air permukaan tanah, air bawah tanah, gelombang laut, arus laut,
dan curah hujan.
- Jelaskan
arti penting 4 aspek utama geomorfologi bagi studi ilmu lingkungan.
a.
Geomorfologi
Statis (Static
Geomorphology), kajian yang menekankan pada
bentuklahan aktual. Dalam studi Ilmu Lingkungan aspek ini memiliki arti penting
dalam menganalisis rona aktual landform sehingga mampu menjawab jika kemudian
terjadi permasalahan atau bencana pada landform tersebut dari aspek
geologisnya.
b.
Geomorfologi
Dinamis (Dynamic
Geomorphology), kajian tentang proses dan
perubahan jangka pendek pada bentuklahan. Aspek ini memiliki arti penting dalam
menganalisis masalah lingkungan berkaitan dengan perubahan ekologis jangka
pendek pada bentuklahan yang dapat menimbulkan pencemaran atau bencana.
Misalnya analisis dampak lingkungan pada perubahan penggunaan lahan hutan
lindung menjadi hutan produksi.
c.
Geomorfologi
Genetik (Genetic
Geomorphology), kajian tentang perkembangan
jangka panjang bentuklahan. Aspek ini memiliki arti penting dalam menganalisis
permasalahan lingkungan berkaitan dengan asal usul landform yang telah terjadi
dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya kajian tentang struktur batuan atau
sifat permeabilitas tanah menyerap air pada suatu daerah yang mengalami
kekeringan.
d.
Geomorfologi
Lingkungan (Environmental
Geomorphology), kajian yang menekankan pada ekologi bentanglahan, yaitu
kaitan antara geomorfologi dengan aspek kajian (disiplin) ilmu lainnya atau
hubungan antarparameter penyusun bentuklahan (Verstappen, 1983).
PENDALAMAN MATERI 2
1.
Apakah
yang dimaksud dengan
a.
Satuan
bentuklahan
b.
Bagaimana
karakteristiknya
c.
Manfaat
bagi kajian lingkungan
2.
Buatlah
uraian satuan bentuklahan asal proses genetik yang berisikan
a.
Karakteristik
b.
Permasalahan
yang mungkin terjadi
c.
Potensi
sumberdaya alam
Penjelasan
1.
Pengertian
a.
Satuan
bentuklahan bagian lebih terperinci dari kenampakan medan/fisik hasil dari
proses alami dengan komposisi tertentu yang memiliki karakteristik visual dan
fisik yang khas yang membedakan satu dan lainnya. Contoh satuan bentuklahan
asal fluvial yaitu dataran aluvial, dataran banjir, rawa belakang, tanggul
alam, teras sungai, kipas aluvial, gosong, delta, dataran delta, dan dataran
antar bulit.
b.
Bagaimana
karakteristiknya
Karakterteristik bentuklahan terdiri dari relief, material
penyusun (struktur, batuan, dan tanah), serta proses pembentukannya atau proses
geomorfik yang berbeda-beda antara satuan bentuk lahan yang satu dengan yang
lainnya.
c.
Dengan
mengetahui karakteristik bentuklahan, kita dapat mengetahui sifat alami danri
lahan tersebut sehingga dapat diguanakan untuk mengkaji permasalahan dan
potensi yang ada dari bentuklahan tersebut. Contohnya adalah dalam kajian
bencana, potensi wilayah, kemampuan lahan, dan kesesuaian lahan suatu daerah.
2.
Satuan
bentuklahan vukanik
a.
Karakteristik
No
|
Satuan bentuklahan
|
Relief
|
Tipe Batuan dan Struktur
|
Proses Geomorfik
|
Ciri-ciri
|
1
|
Kepundan
|
Depresi Vulkanis
|
Piroklastik dan endapan lava
|
Erupsi
|
Bentuk
depresi di puncak kerucut atau pada lereng
|
2
|
Kerucut gunungapi
|
Bergunung
|
Endapan piroklastik dan aliran
lava
|
Endapan piroklastik dan
gravitasi
|
Tubuh
gunungapi palig atas dan lereng paling curam
|
3
|
Lereng gunungapi
|
Berbukit
|
Endapan piroklastik
|
Endapan piroklastik dan
gravitasi
|
Bagian
tubuh gunungapi di bawah kerucut gunugapi
|
b.
Bencana
yang mungkin terjadi adalah bencana letusan gunungapi meliputi awan panas,
aliran lahar, aliran lava, aliran piroklastik, serta aliran debu dan gas.
c.
Potensi
sumberdaya alam meliputi berupa pasir dan batu hasil letusan, keanekaragaman hayati
meliputi flora dan fauna di lereng dan kaki gunung, potensi sumberdaya air,
serta potensi objek wisata bagi wisawatan.
PENDALAMAN MATERI 3
1.
Apa
yang dimaksud dengan peta geomorfologi
2.
Jelaskan
isi peta geomorfologi
3.
Bagaimana
prosedur pemetaan geomorfologi
4.
Manfaat
peta geomorfologi dalam kajian lingkungan
Penjelasan
1.
Peta
geomorfologi adalah peta
yang menggambarkan suatu bentuklahan meliputi relief, material penyusun, dan
proses geomorfik yang terjadi yang disusun berdasarkan hasil interpretasi penginderaan
jauh dan pengamatan/penelitian lapangan yang disajikan dalam bentuk gambar
melalui proses kartografi sehingga karakteristik medan dapat ditunjukkan.
2.
Isi peta geomorfologi meliputi kontur, pola aliran,
jaring-jaring jalan dan tempat penting, material penyusun, bentuklahan, aspek
morfometri, proses geomorfik, dan morfokronologi.
3.
Prosedur pemetaan geomorfologi meliputi
a.
Intepretasi citra penginderaan jauh/topografi
b.
Pengujian dan pengamatan lapangan
c.
Pengambilan sampel batuan atau tanah
d.
Intepretasi ulang dan analisis laboratorium
e.
Pengolahan data dan penggambaran peta
atau
4.
Manfaat
peta geomorfologi dalam kajian lingkungan adalah sebagai penyedia data dasar
dalam analisis penggunaan lahan, klasifikasi kemampuan dan keseuaian lahan,
serta penilaian bahaya dan bencana.
PENDALAMAN MATERI 4
1.
Jelaskan
arti penting satuan medan dan satuan lahan.
2.
Bagimana
satuan medan dan satuan lahan dibuat
3.
Apakah
yang dimaksud dengan karakteristik lahan dan kulitas lahan
4.
Bagaimana
peta kemampuan lahan dan peta kesesuaian lahan dibuat.
Penjelasan
1.
Arti
penting satuan medan dan satuan lahan.
2.
Satuan
lahan dan satuan medan dibuat dengan cara menumpangsusun peta bentuklahan,
lereng, batuan, tanah, dan penggunaan lahan. Bila tidak ada data pendukung,
bisa dilakukan dengan intepretasi foto udara. Kemudian, hasil tumpang susun
tersebut (satuan lahan) diberi nama dengan kode empat digit.
3.
Pengertian
a.
Karakteristik
lahan adalah atribut lahan yang dapat diukur/diperkirakan yang dapat digunakan
untuk membedakan satuan lahan yang berbeda kesesuaiannya untuk penggunaan dan dapat
digunakan untuk mendeskripsi kualitas lahan.
b.
Kualitas
lahan adalah atribut lahan yang berfungsi sebagai pembeda dan berpengaruh
terhadap kesuaian lahan pada penggunaan tertentu atau spesifik.
4.
Proses
pembuatan peta kemampuan lahan dan kesesuaian lahan
a.
Proses pembuatan peta kemampuan
lahan
b.
c.
Proses
pembuatan peta kesesuaian lahan
PENDALAMAN MATERI 6 (KE LIMA SAAT KUIS)
1.
Apa
kontribusi geomorfologi untuk kajian geologi
2.
Kontribusi
geologi untuk kajian geomorfologi
3.
Membedakan
struktur lipatan dan dome dari sudut pandang geomorfologi
4.
Mengetahui
neo-tektonik dari sudut pandang geomorfologi
Penjelasan:
1.
geomorfologi
untuk kajian geologi dalam kegiatan
survey geologis tanah serta eksplorasi material permukaan dan minyak. Diantara ilmu-ilmu kebumian, geomorfologi posisinya berada
diantara geologi dan pedologi sehingga menjembatani keduanya. Ahli geologi dan
pedologi memperoleh banyak keuntungan dari informmasi geomorfologis terutama
dalam hal pemetaan tematik yang berkaitan dengan aspek geomorfologis. Miler
(dalam verstappen, 1983) mengemukakan 4 kategori peranan geomorfologi dalam
penyelidikan geologis yaitu:
a.
Yang
berhubungan dengan bentuk-bentuk lahan erosional dan deposisional, di sebut
geomorfologi elementer.
b.
Yang
berhubungan dengan bukti-bukti geomorfologis yang dapat membantu memecahkam
problem geologis, di sebut geomorfologis suplementer
c.
Yang berupa
penerapan geomorfologi mengenai informasi perhatian geologis yang muncul melalui studi geomorfologis, di sebut
geomorfologis komplementer.
d.
Berupa penerapan
geomorfologi oleh ahli geologi di daerah-daerah yang tidak terdapat singkapan
yang dapat dipetakan dan tidak mudah dapat dibedakan dan/atau dilihat kedudukan
strukturnya, di sebut geomorfologi independen.
Dalam eksplorasi minyak, banyak ladang minyak ditemukan karena ekspresi topografi yang
menarik perhatian. Struktur antiklinal dengan igir-igir dan lembah-lembah yang
memusat biasanya merupakan tempat kedudukan ladang minyak. Demikian halnya
dengan struktur dome. Suatu metode baru untuk mengetahui struktur geologi pada
suatu wilayah dan akumulasi minyak adalah dengan analisa drainase sebagaimana
kenampakannya pada foto udara. Lokasi mineral sering berhubungan dengan
goemorfologis suatu wilayah. Dalam penyelidikan hubungan antara mineral dengan
relief diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah geomorfologi suatu wilayah.
Secara rinci,
bentuk lahan mencermintan struktur dan litologi geologi, struktur geomorfologis
mncerminkan struktur geologi, serta pola dan kepadatan aliran bisa digunakan
untuk identifikasi struktur, arah perlapisan batuan, dan identifikasi litologi.
2.
Kontribusi
geologi untuk kajian geomorfologi terlihat dalam 10 konsep dasar geomorfologi
dimana Struktur geologi merupakan faktor
pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan sebagai kajian geomorfologi,
dan Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor
geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen.
3.
Membedakan
struktur lipatan dan dome dari sudut pandang geomorfologi.
a.
Pertama kali yang harus disadari bahwa suatu
daerah yang berstruktur lipatan, oleh tenaga eksogen dihancurkan melalui proses
denudasional, sehingga permukaan menjadi rata. Oleh karena itu kenanpakan
topografi seperti antiklinal dimungkinkan bukan menjadi punggungan topografi,
demikian pula sinklinal ditemukan bukan merupakan lembah. Di samping itu,
dimungkinkan pula terjadi pembalikan relief (inversion of relief) sebagai
akibat dari bekerja ulangnya tenaga endogen. Bentukan khas yang terdapat pada
daerah berstruktur lipatan yang berkenaan dengan pembentukan lipatan kulit bumi
belum dijumpai pembentukan baru, pada umumnya telah mengalami beberapa siklus
geomorfologi, sehingga bentanglahan yang ada banyak yang dijumpai multi siklis.
Walaupun di banyak tempat di permukaan bumi ini telah mengalami proses
demikian, di daerah yang berstruktur lipat dapat dijumpai beberapa bentukan
yang merupakan bentukan khasnya.
b.
Hasil pembalikan
relief akan dapat membedakan kubah secara struktur dan kubah secara topografi.
Kaitannya dengan keadaan tersebut, maka akan ditemukan struktur positif dengan
topografi negatif, struktur positif dengan topografi positif; dan struktur
negatif dengan topografi positf. Adapun bentukan-bentukan yang khas pada daerah
dengan struktur kubah adalah dalam hal:
i.
Pola pengaliran
Pola
pengaliran biasanya radial pada kubah muda dengan lembah termasuk lembah
konsekuen. Pola pengaliran anular pada kubah usia dewasa. Pola ini
memperlihatkan sungai-sungai besar membentuk lingkarann dan anak-anak sungai
bermuara tegak lurus dengan sengai induk. Lembah-lembah besar melingkar berupa
lembah subsekuen, sedangkan lembah-lembah cabangnya berupa lembah resekuen/
konsekwen. Perlu diketahui pula pola pengaliran yang sempurna seperti di atas
hanya terjadi pada daerah dengan struktur kubah yang luas dan pada kubah yang
kecil (tidak luas) sungai-sungai tudak akan terbentuk. Berikut ini disajikan
mengenai pola pengaliran di daerah dome/kubah yang luas.
ii.
Terdapat bentukan
Cuesta, Hogback, Messa, Butte, Flat iron.
Messa,
butte, dan flat iron ini pada dasarnya adalah suatu bukit sisa yang ada di
daerah yang berstruktur kubah. Biasanya bukit sisa ini material batuannya
adalah resisten, sehingga dengan meterial yang resisten terhadap erosi
membentuk topografi yang menjulang dibandingkan dengan deerah sekelilingnya.
4.
Neo
tektonik dari sudut pandang geomorfologi dapat dilihat pada daerah tektogen dan
daerah kratogen. Kepulauan Indonesia secara geomorfologi dapat dibagi
kurang lebih menjadi daerah kratogen di sebelah barat dan timur, dan sisanya
termasuk teritorial dengan tektogen kuat (Sutarjo Sigit, 1962).
PENDALAMAN MATERI 7
1.
Material permukaan
adalah hasil dari proses geologi seperti pelapukan dan erosi batuan dasar yang
hancur menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dari sedimen. Sedimen seperti
tanah liat, lumpur, pasir, kerikil, dan deposito longgar lainnya yang terletak
di atas batuan dasar dikelompokkan bersama dalam kategori umum dari bahan
surficial. Bahan-bahan bukan tanah, mereka adalah material bumi yang lebih
dalam yang terletak di antara zona tanah dan batuan dasar yang mendasari. Tanah
umumnya berkembang dengan pelapukan bagian paling atas dari bahan-bahan.
Material permukaan biasanya terdapat di satuan bentuklahan fluvial.
2.
Metode untuk
mengevaluasi potensi sumberdaya mineral dan batuan adalah dengan metode
pendekatan lithologi, ciri-ciri ubahan dan mineralisasinya. Sejumlah batuan dan
singkapan batuan diambil untuk dilakukan analisis dasar penentuan potensi
sumberdaya mineral dan batuan.
3.
Bahaya (hazard) adalah suatu
fenomena fisik, fenomena, atau aktivitas manusia yang berpotensi merusak, yang
bisa menyebabkan hilangnya nyawa atau cidera, kerusakan harta-benda, gangguan
sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007) atau
peristiwa kejadian potensial yang merupakan ancaman terhadap kesehatan,
keamanan, atau kesejahteraan masyarakat atau fungsi ekonomi masyarakat atau
kesatuan organisasi pemerintah yang selalu luas (Lundgreen, 1986).
Bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun
2007, Bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.
Resiko Bencana adalah
probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau kerugian yang sudah
diperkirakan (hilangnya nyawa, cederanya orang-orang, terganggunya harta benda,
penghidupan dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan) yang diakibatkan
oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau diakibatkan manusia serta
kondisi yang rentan (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007).
4.
Cara untuk
memperhitungakan resiko bencana adalah dengan melakukan pendekatan ekologi dan
pendekatan keruangan yang berdasarkan atas analisa ancaman (hazard), kerentanan
dan kapasitas sehingga dapat dibuat hubungannya untuk menilai resiko bencana
dengan rumus:
RB = HxV/C, dimana
RB: Resiko bencana
H: Hazard (bahaya)
V: Vulnerability
(kerentanan)
C: Capasity (kemampuan)
0 komentar:
Posting Komentar