Sabtu, 14 November 2015

FISIOGRAFI

PENDALAMAN MATERI 1

  1. Apakah yang dimaksud dengan:
         fisiografi
         fisiografi lingkungan,
         geomorfologi
  1. Mengapa fisiografi/geomorfologi dapat digunakan sebagai dasar kajian masalah lingkungan.
  2. Sebutkan 3 konsep dasar geomorfologi yang digunakan untuk menganalisis aspek kebencanaan suatu daerah.
Jelaskan arti penting 4 aspek utama geomorfologi bagi studi ilmu lingkungan.

  1. Pengertian:
a.       Fisiografi
         Fisiografi adalah deskripsi bentuklahan atau medan yang mencakup aspek fisik (abiotik) dari lahan (Zuidam 1979)
         Fisiografi adalah studi mengenai daratan (geomorfologi), atmosfer (meteorologi-klimatologi) dan laut (oseanografi) (Lobeck, 1939)
         Fisiografi adalah deskripsi kenampakan atau gejala alami dan hubungan timbalbaliknya (Monkhouse, 1972)
         Fisiografi adalah uraian atau deskripsi tentang genesis dan evolusi bentuklahan (AGI ,1962)
         Geomorfologi ialah satu bidang kajian sains bumi yang mengkaji interaksi antara proses, faktor dan bentuk di permukaan bumi secara sainstifik (Hjulstrom 1935)

b.      Fisiografi Lingkungan adalah aspek fisik diri kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

c.       Geomorfologi
        Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan bentuklahan dan proses pembentukannya dan penyelidikan hubungan bentuklahan dan proses tersebut dalam tatanan keruangannya (Zuidam, 1979).
         Geomorfologi adalah studi tentang bentuklahan (Lobeck, 1983)
         Geomorfologi adalah ilmu tentang bentuklahan (Thornbury, 1954)
         Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuklahan pada permukaan bumi, baik diatas maupun bawah permukaan air laut, dan menekankan pada asal mula terbentuknya (Genesa) serta perkembangan yang akan datang, dan hubungan dengan lingkungannya (Verstappen, 1983)
         Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yang terjadi karena kekuatan-kekuatan yang bekerja diatas dan didalam bumi ( Katili John, 1959)
         Geomorfologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang bentuklahan, khususnya mengenai sifat, asal pembentukan, proses-proses perkembangan, dan komposisi materialnya ( Cook dan Doornkamp, 1978)

2.      Fisiografi/geomorfologi dapat digunakan sebagai dasar kajian masalah lingkungan karena geomorfologi dapat digunakan untuk melihat kejadian yang terjadi masa lampau dan untuk memprediksi kejadian yang akan terjadi dalam masa depan. Dengan memprediksi apa yang dapat terjadi di suatu tempat, manusia bisa menanggulangi terjadinya bencana dengan pengetahuan berbasis geomorfologi dan biologi lingkungan. Selain itu, fisiografi/geomorfologi juga memiliki potensi terapan dalam upaya pengelolaan lingkungan. Sebagai contoh dengan mengetahui karakteristik bentuklahan (hasil kajian fisiografi/geomorfologi), dapat diketahui potensi bencana suatu daerah seperti bahaya banjir, longsorlahan, dan kekeringan sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan. Hal tersebut terbukti dengan dibutuhkannya data-data geomoforfologi dalam dokumen AMDAL, UKL UPL, dan Studi Evaluasi Lingkungan.

  1. Tiga konsep dasar geomorfologi yang digunakan untuk menganalisis aspek kebencanaan suatu daerah yaitu,
a.       Konsep ketiga: Relief permukaan bumi yang luas karena proses geomorfologi berlangsung pada tingkat yang berbeda. Konsep ini menjelaskan bahwa bencana alam yang terjadi dapat dianalisis melalui tingkat permukaan bumi, misalnya analisis bencana pada dataran rendah seperti banjir, analisis pada dataran tinggi seperti longsor
b.      Konsep keempat: Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas yang nyata  pada bentuklahan,dan Setiap  proses geomorfologi mengembangkan bentuklahan sehingga memiliki Karakteristik tertentu Bentukan-bentukan permukaan bumi mencirikan kondisi permukaan bumi baik secara proses pembentukannya dari dalam dan proses yang membentuk dari luar. Proses yang membentuk dari luar tidak lepas dari tenaga yang memberinya, yaitu dalam hal ini adalah air. Bentukan-bentukan permukaan tersebut dapat digunakan untuk identifikasi kejadian yang telah lama dan sering terjadi. Misalnya dalam bentuklahan tanggul alam merupakan akumulasi pengendapan dengan kondisi topografi yang lebih tinggi dari pada permukaan sekitarnya dari proses fluvial atau sungai yang dahulu pernah mengalami banjir dengan frekuensi yang relatif tinggi. Dengan mengetahui kejadian masa lampau kita dapat memprediksi kejadian di masa depan seperti bencana yang akan terjadi.
c.       Konsep kelima: Keragaman erosional agent seperti air dan angin dapat membentuk urutan bentuklahan dengan tingkat kerawanan bencana yang berbeda pada suatu daerah. Misalnya analisa yang terjadi pada suatu daerah dapat dilakukan melalui bentukan landform oleh erosional agent seperti air yang dapat berupa air permukaan tanah, air bawah tanah, gelombang laut, arus laut, dan curah hujan.

  1. Jelaskan arti penting 4 aspek utama geomorfologi bagi studi ilmu lingkungan.
a.       Geomorfologi Statis (Static Geomorphology), kajian yang menekankan pada bentuklahan aktual. Dalam studi Ilmu Lingkungan aspek ini memiliki arti penting dalam menganalisis rona aktual landform sehingga mampu menjawab jika kemudian terjadi permasalahan atau bencana pada landform tersebut dari aspek geologisnya.
b.      Geomorfologi Dinamis (Dynamic Geomorphology), kajian tentang proses dan perubahan jangka pendek pada bentuklahan. Aspek ini memiliki arti penting dalam menganalisis masalah lingkungan berkaitan dengan perubahan ekologis jangka pendek pada bentuklahan yang dapat menimbulkan pencemaran atau bencana. Misalnya analisis dampak lingkungan pada perubahan penggunaan lahan hutan lindung menjadi hutan produksi.
c.       Geomorfologi Genetik (Genetic Geomorphology), kajian tentang perkembangan jangka panjang bentuklahan. Aspek ini memiliki arti penting dalam menganalisis permasalahan lingkungan berkaitan dengan asal usul landform yang telah terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya kajian tentang struktur batuan atau sifat permeabilitas tanah menyerap air pada suatu daerah yang mengalami kekeringan.
d.      Geomorfologi Lingkungan (Environmental Geomorphology), kajian yang menekankan pada ekologi bentanglahan, yaitu kaitan antara geomorfologi dengan aspek kajian (disiplin) ilmu lainnya atau hubungan antarparameter penyusun bentuklahan (Verstappen, 1983).


PENDALAMAN MATERI 2

1.      Apakah yang dimaksud dengan
a.       Satuan bentuklahan
b.      Bagaimana karakteristiknya
c.       Manfaat bagi kajian lingkungan
2.      Buatlah uraian satuan bentuklahan asal proses genetik yang berisikan
a.       Karakteristik
b.      Permasalahan yang mungkin terjadi
c.       Potensi sumberdaya alam

Penjelasan
1.      Pengertian
a.       Satuan bentuklahan bagian lebih terperinci dari kenampakan medan/fisik hasil dari proses alami dengan komposisi tertentu yang memiliki karakteristik visual dan fisik yang khas yang membedakan satu dan lainnya. Contoh satuan bentuklahan asal fluvial yaitu dataran aluvial, dataran banjir, rawa belakang, tanggul alam, teras sungai, kipas aluvial, gosong, delta, dataran delta, dan dataran antar bulit.
b.      Bagaimana karakteristiknya
Karakterteristik bentuklahan terdiri dari relief, material penyusun (struktur, batuan, dan tanah), serta proses pembentukannya atau proses geomorfik yang berbeda-beda antara satuan bentuk lahan yang satu dengan yang lainnya.
c.       Dengan mengetahui karakteristik bentuklahan, kita dapat mengetahui sifat alami danri lahan tersebut sehingga dapat diguanakan untuk mengkaji permasalahan dan potensi yang ada dari bentuklahan tersebut. Contohnya adalah dalam kajian bencana, potensi wilayah, kemampuan lahan, dan kesesuaian lahan suatu daerah.


2.      Satuan bentuklahan vukanik
a.       Karakteristik
No
Satuan bentuklahan
Relief
Tipe Batuan dan Struktur
Proses Geomorfik
Ciri-ciri
1
Kepundan
Depresi Vulkanis
Piroklastik dan endapan lava
Erupsi
Bentuk depresi di puncak kerucut atau pada lereng
2
Kerucut gunungapi
Bergunung
Endapan piroklastik dan aliran lava
Endapan piroklastik dan gravitasi
Tubuh gunungapi palig atas dan lereng paling curam
3
Lereng gunungapi
Berbukit
Endapan piroklastik
Endapan piroklastik dan gravitasi
Bagian tubuh gunungapi di bawah kerucut gunugapi

b.      Bencana yang mungkin terjadi adalah bencana letusan gunungapi meliputi awan panas, aliran lahar, aliran lava, aliran piroklastik, serta aliran debu dan gas.
c.       Potensi sumberdaya alam meliputi berupa pasir dan batu hasil letusan, keanekaragaman hayati meliputi flora dan fauna di lereng dan kaki gunung, potensi sumberdaya air, serta potensi objek wisata bagi wisawatan.


PENDALAMAN MATERI 3

1.      Apa yang dimaksud dengan peta geomorfologi
2.      Jelaskan isi peta geomorfologi
3.      Bagaimana prosedur pemetaan geomorfologi
4.      Manfaat peta geomorfologi dalam kajian lingkungan

Penjelasan
1.      Peta geomorfologi adalah peta yang menggambarkan suatu bentuklahan meliputi relief, material penyusun, dan proses geomorfik yang terjadi yang disusun berdasarkan hasil interpretasi penginderaan jauh dan pengamatan/penelitian lapangan yang disajikan dalam bentuk gambar  melalui proses kartografi sehingga karakteristik medan dapat ditunjukkan.

2.      Isi peta geomorfologi meliputi kontur, pola aliran, jaring-jaring jalan dan tempat penting, material penyusun, bentuklahan, aspek morfometri, proses geomorfik, dan morfokronologi.


3.      Prosedur pemetaan geomorfologi meliputi
a.       Intepretasi citra penginderaan jauh/topografi
b.      Pengujian dan pengamatan lapangan
c.       Pengambilan sampel batuan atau tanah
d.      Intepretasi ulang dan analisis laboratorium
e.       Pengolahan data dan penggambaran peta


Text Box: Kompilasi peta fotogrametrik
Intepretasi gambar litologi
Text Box: Peta topografi
Peta geologi
Peta tanah
                        atau
 

















4.      Manfaat peta geomorfologi dalam kajian lingkungan adalah sebagai penyedia data dasar dalam analisis penggunaan lahan, klasifikasi kemampuan dan keseuaian lahan, serta penilaian bahaya dan bencana.


PENDALAMAN MATERI 4

1.      Jelaskan arti penting satuan medan dan satuan lahan.
2.      Bagimana satuan medan dan satuan lahan dibuat
3.      Apakah yang dimaksud dengan karakteristik lahan dan kulitas lahan
4.      Bagaimana peta kemampuan lahan dan peta kesesuaian lahan dibuat.

Penjelasan
1.      Arti penting satuan medan dan satuan lahan.

2.      Satuan lahan dan satuan medan dibuat dengan cara menumpangsusun peta bentuklahan, lereng, batuan, tanah, dan penggunaan lahan. Bila tidak ada data pendukung, bisa dilakukan dengan intepretasi foto udara. Kemudian, hasil tumpang susun tersebut (satuan lahan) diberi nama dengan kode empat digit.

3.      Pengertian
a.       Karakteristik lahan adalah atribut lahan yang dapat diukur/diperkirakan yang dapat digunakan untuk membedakan satuan lahan yang berbeda kesesuaiannya untuk penggunaan dan dapat digunakan untuk mendeskripsi kualitas lahan.
b.      Kualitas lahan adalah atribut lahan yang berfungsi sebagai pembeda dan berpengaruh terhadap kesuaian lahan pada penggunaan tertentu atau spesifik.
4.      Proses pembuatan peta kemampuan lahan dan kesesuaian lahan
a.       Text Box: Peta BentuklahanText Box: Peta BatuanText Box: Peta BatuanText Box: Peta Jenis TanahText Box: Peta KelerenganProses pembuatan peta kemampuan lahan
b.     
 



c.       Proses pembuatan peta kesesuaian lahan


PENDALAMAN MATERI 6 (KE LIMA SAAT KUIS)

1.      Apa kontribusi geomorfologi untuk kajian geologi
2.      Kontribusi geologi untuk kajian geomorfologi
3.      Membedakan struktur lipatan dan dome dari sudut pandang geomorfologi
4.      Mengetahui neo-tektonik dari sudut pandang geomorfologi

Penjelasan:
1.      geomorfologi untuk kajian geologi dalam kegiatan survey geologis tanah serta eksplorasi material permukaan dan minyak. Diantara ilmu-ilmu kebumian, geomorfologi posisinya berada diantara geologi dan pedologi sehingga menjembatani keduanya. Ahli geologi dan pedologi memperoleh banyak keuntungan dari informmasi geomorfologis terutama dalam hal pemetaan tematik yang berkaitan dengan aspek geomorfologis. Miler (dalam verstappen, 1983) mengemukakan 4 kategori peranan geomorfologi dalam penyelidikan geologis yaitu:
a.       Yang berhubungan dengan bentuk-bentuk lahan erosional dan deposisional, di sebut geomorfologi elementer.
b.      Yang berhubungan dengan bukti-bukti geomorfologis yang dapat membantu memecahkam problem geologis, di sebut geomorfologis suplementer
c.       Yang berupa penerapan geomorfologi mengenai informasi perhatian geologis yang  muncul melalui studi geomorfologis, di sebut geomorfologis komplementer.
d.      Berupa penerapan geomorfologi oleh ahli geologi di daerah-daerah yang tidak terdapat singkapan yang dapat dipetakan dan tidak mudah dapat dibedakan dan/atau dilihat kedudukan strukturnya, di sebut geomorfologi independen.
Dalam eksplorasi minyak, banyak ladang minyak ditemukan karena ekspresi topografi yang menarik perhatian. Struktur antiklinal dengan igir-igir dan lembah-lembah yang memusat biasanya merupakan tempat kedudukan ladang minyak. Demikian halnya dengan struktur dome. Suatu metode baru untuk mengetahui struktur geologi pada suatu wilayah dan akumulasi minyak adalah dengan analisa drainase sebagaimana kenampakannya pada foto udara. Lokasi mineral sering berhubungan dengan goemorfologis suatu wilayah. Dalam penyelidikan hubungan antara mineral dengan relief diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah geomorfologi suatu wilayah.
Secara rinci, bentuk lahan mencermintan struktur dan litologi geologi, struktur geomorfologis mncerminkan struktur geologi, serta pola dan kepadatan aliran bisa digunakan untuk identifikasi struktur, arah perlapisan batuan, dan identifikasi litologi.

2.      Kontribusi geologi untuk kajian geomorfologi terlihat dalam 10 konsep dasar geomorfologi dimana Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan sebagai kajian geomorfologi, dan Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen.

3.      Membedakan struktur lipatan dan dome dari sudut pandang geomorfologi.
a.       Pertama kali yang harus disadari bahwa suatu daerah yang berstruktur lipatan, oleh tenaga eksogen dihancurkan melalui proses denudasional, sehingga permukaan menjadi rata. Oleh karena itu kenanpakan topografi seperti antiklinal dimungkinkan bukan menjadi punggungan topografi, demikian pula sinklinal ditemukan bukan merupakan lembah. Di samping itu, dimungkinkan pula terjadi pembalikan relief (inversion of relief) sebagai akibat dari bekerja ulangnya tenaga endogen. Bentukan khas yang terdapat pada daerah berstruktur lipatan yang berkenaan dengan pembentukan lipatan kulit bumi belum dijumpai pembentukan baru, pada umumnya telah mengalami beberapa siklus geomorfologi, sehingga bentanglahan yang ada banyak yang dijumpai multi siklis. Walaupun di banyak tempat di permukaan bumi ini telah mengalami proses demikian, di daerah yang berstruktur lipat dapat dijumpai beberapa bentukan yang merupakan bentukan khasnya.
b.      Hasil pembalikan relief akan dapat membedakan kubah secara struktur dan kubah secara topografi. Kaitannya dengan keadaan tersebut, maka akan ditemukan struktur positif dengan topografi negatif, struktur positif dengan topografi positif; dan struktur negatif dengan topografi positf. Adapun bentukan-bentukan yang khas pada daerah dengan struktur kubah adalah dalam hal:
                            i.      Pola pengaliran
Pola pengaliran biasanya radial pada kubah muda dengan lembah termasuk lembah konsekuen. Pola pengaliran anular pada kubah usia dewasa. Pola ini memperlihatkan sungai-sungai besar membentuk lingkarann dan anak-anak sungai bermuara tegak lurus dengan sengai induk. Lembah-lembah besar melingkar berupa lembah subsekuen, sedangkan lembah-lembah cabangnya berupa lembah resekuen/ konsekwen. Perlu diketahui pula pola pengaliran yang sempurna seperti di atas hanya terjadi pada daerah dengan struktur kubah yang luas dan pada kubah yang kecil (tidak luas) sungai-sungai tudak akan terbentuk. Berikut ini disajikan mengenai pola pengaliran di daerah dome/kubah yang luas.
                          ii.      Terdapat bentukan Cuesta, Hogback, Messa, Butte, Flat iron.
Messa, butte, dan flat iron ini pada dasarnya adalah suatu bukit sisa yang ada di daerah yang berstruktur kubah. Biasanya bukit sisa ini material batuannya adalah resisten, sehingga dengan meterial yang resisten terhadap erosi membentuk topografi yang menjulang dibandingkan dengan deerah sekelilingnya.

4.      Neo tektonik dari sudut pandang geomorfologi dapat dilihat pada daerah tektogen dan daerah kratogen. Kepulauan Indonesia secara geomorfologi dapat dibagi kurang lebih menjadi daerah kratogen di sebelah barat dan timur, dan sisanya termasuk teritorial dengan tektogen kuat (Sutarjo Sigit, 1962).



PENDALAMAN MATERI 7

1.      Material permukaan adalah hasil dari proses geologi seperti pelapukan dan erosi batuan dasar yang hancur menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dari sedimen. Sedimen seperti tanah liat, lumpur, pasir, kerikil, dan deposito longgar lainnya yang terletak di atas batuan dasar dikelompokkan bersama dalam kategori umum dari bahan surficial. Bahan-bahan bukan tanah, mereka adalah material bumi yang lebih dalam yang terletak di antara zona tanah dan batuan dasar yang mendasari. Tanah umumnya berkembang dengan pelapukan bagian paling atas dari bahan-bahan. Material permukaan biasanya terdapat di satuan bentuklahan fluvial.
2.      Metode untuk mengevaluasi potensi sumberdaya mineral dan batuan adalah dengan metode pendekatan lithologi, ciri-ciri ubahan dan mineralisasinya. Sejumlah batuan dan singkapan batuan diambil untuk dilakukan analisis dasar penentuan potensi sumberdaya mineral dan batuan.
3.      Bahaya (hazard) adalah suatu fenomena fisik, fenomena, atau aktivitas manusia yang berpotensi merusak, yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa atau cidera, kerusakan harta-benda, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007) atau peristiwa kejadian potensial yang merupakan ancaman terhadap kesehatan, keamanan, atau kesejahteraan masyarakat atau fungsi ekonomi masyarakat atau kesatuan organisasi pemerintah yang selalu luas (Lundgreen, 1986).
Bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, Bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban  jiwa  manusia,  kerusakan  lingkungan,   kerugian  harta  benda,  dan  dampak   psikologis.
Resiko Bencana adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau kerugian yang sudah diperkirakan (hilangnya nyawa, cederanya orang-orang, terganggunya harta benda, penghidupan dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan) yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007).
4.      Cara untuk memperhitungakan resiko bencana adalah dengan melakukan pendekatan ekologi dan pendekatan keruangan yang berdasarkan atas analisa ancaman (hazard), kerentanan dan kapasitas sehingga dapat dibuat hubungannya untuk menilai resiko bencana dengan rumus:
RB = HxV/C, dimana
RB: Resiko bencana
H: Hazard (bahaya)
V: Vulnerability (kerentanan)
C: Capasity (kemampuan)






















0 komentar:

Posting Komentar

 

Little Forester Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template